NOW, ON Ainul.me

Tulisan jaman SMP



Beberapa tahun yang lalu waktu saya masih bocah baru kenal social media, saat itu masih jamannya friendster dan saya masih kelas satu smp. dulu saya kudet banget, soalnya twitter masih mau dibuat saya belum buat akun twitter *mencoba memahami lagi*. jaman dulu, anak sekelas yang bisa ngeblog di friendster cuma saya doang. soalnya yang lain pada nggak konfirmasi email di akunnya, jadi gak bisa pake fitur blog. email saya waktu itu author_djie@yahoo.com (bacanya autor ji a yaho titik kom). karena bisa gunain fitur blog di friendster jadinya suka iseng buat cerita-cerita yang kagak jelas.

Ceritanya gini, Anak sekelas saya dulu yang paling di bully namanya yuan, tapi sering dipanggil bunda soalnya dia ngondek, badannya kurus, tinggi, matanya sipit, kepalanya suka di angkat ketas. nggak tau kenapa dia suka ngeliat apapun sambil ndangak gitu.
adalagi temen saya namanya sandy, dia yang suka ngebully. biasa dipanggil semoxer (red: semoker), padahal dia gak ngrokok (palingan malah suka dirokok) apalagi semok seksi gitu. setiap apa yang dia ucap kagak bakal lulus sensor, soalnya dia suka ngabsen hewan-hewan sekebun binatang, yang paling sering sih anjing, kuda kawin sama burung.
satu namanya si Nur, saya paling sering ngutang sama dia. soalnya anaknya asik aja buat diutangin. hari ini ngutang seribu, besok paginya saya bayar utangnya. terus siangnya saya sudah lapar, jadi ngutang lagi sama dia.

Kejadiannya waktu pelajaran IPS bab pelayaran colombus. dan saya kepikiran untuk nge-remake sejarahnya jadi aneh. saya baca ceritanya aja jadi jijik, bahasanya brutal kagak jelas gitu. saya temukan cerita ini di folder "kumpulan tugas smp", ngetiknya di microsoft word pake font monotype corsiva sama comis sans. soalnya waktu itu lagi ngetrend. terus dibuat warna-warni dan dikasih bingkai bunga mawar yang gede-gede. judulnya Colonor, diambil dari kata colombus dan si Nur. (awas bacaan berbahaya!)



The Amazing Colonor

Colombus banyak menulis tentang pengalaman berlayar di samudra atlantik. Dia membuat buku itu untuk ratu Isabella. Karangan yang pernah ditulisnya yaitu seperti : arus air di samudra atlantik, arah angin, dan sebagainya. Suatu ketika ia pernah berwasiat kepada putranya yaitu colonor yang sering di sapa sinor. Ia berkata “ aku sekarang sudah tua? Jika aku kenapa-napa kamu yang menggantikannku.” Lalu colonor menjawab “ baik ayah.”

Suatu hari ketika dalam pelayaran ke samudra hindia, dia diterjang ombak besar. Ombak tersebut menghantam perahu colombus serta awak kapalnya. Kejadian itu tak diketahui anaknya yaitu Colonor.
Tiga bulan telah berlalu, tetapi tak ada kabar dari colombus ke anaknya. Akhirnya colonor mencari ayahnya. Di tengah pelayarannya ia sempat berpikir apakah ayahnya sudah meninggal. Tak pikir panjang ia lalu pulang memberi kabar kepada ibunya.

Dalam hati ia menangis jeruu. Tak ada yang tahu dimana ayahnya sekarang, ketika ia sedang termenung ia ingat pesan ayahnya. Dibuatlah kapal besar yang tak ada yang menandingi! Sampai TITANIC pun ia libas. Sayangnya kapal itu hanya menampung dirinya saja, karena tak ada seorangpun yang mau pergi bersamanya untuk mengarungi samudra. Ia bertanya kepada setiap orang kenapa mereka tak mau berlayar dengannya. Semua menjawab “ ask me not wonten do you get me, iam u more, blok e’kan” dalam bahasa Indonesia: saya gak mau ikut denganmu. Karena saya sudah malas dengan berlayar. Plus enggan.
Dalam bahasa jawa : aku wegah melu kowe, aku wis umor nyang kali, plus blokekan.
Karena tak ada yang mau berlayar dengannya ia terpaksa harus berlayar sendiri. Hari silih berganti, bulan tahun abad pun ikut-ikut, sampai dirinya sudah terkerubungi sampah laut. Kapalnya pun berkata “ jika aku sudah tak kau kemudikan dengan benar aku akan meninggalkanmu disini.” Dikejauhan, Colonor melihat sebuah bongkahan kapal, ia menghampirinya! Ia berpikir akankah bongkahan itu adalah bongkahan kapal ayahnya? Ia bergegas menancap gas untuk menghampirinya? Tetapi sewaktu ia kejar, bongkahan kapal yang ia kejar itu terus berlari. Sampai akhirnya ia menangkap bongkahan kapal itu di sebuah laut di bagian timur dunia. Menurut petanya laut itu adalah laut jawa.
Ia menangis melihat bangkai di sebuah papan bongkahan, ternyata setelah ia cium bangkai tersebut itu adalah bangkai ikan laut. Karena baunya yang sangat amis. Ia terkejut melihat seseorang di bongkahan kapal yang lain. Ia menghampirinya, lalu ia bertanya “ siapakah kau ini?” orang itu pun menjawab,
“aku adalah bunda.” Lalu ia teringat dengan anak buah ayahnya yang bernama bunda. Ketika ia bertanya apakah kamu anak buah ayahnya? orang itu menjawab “ iya, aku anak buah ayahmu, Colombus.” Mendengar jawaban itu Colonor tak bias menahan tangisnya yang jeruuu. Tiba-tiba angin mendung, hujan pun turun! Awan bersedih melihat perjalanan Colonor yang ngenes.
Colonor pun mengajak bunda yang tersesat untuk ikut berlayar dengannya. Bunda pun mau, tapi dengan satu syarat, yaitu” jika dalam pelayarannya, ia harus disapa Big Boos” Colonor pun menyetujuinya. Pelayaran yang mengenaskan.

Waktu terus berputar, hari silih berganti, minggu, bulan, tahun, windu, abad, zaman, sampai penulis pun umor menulis cerita ini. Colonor tak henti-hentinya mengelilingi dunia sampai tujuh kali tujuh malam. Ia hanya ingin mencari bahasa baru, akhirnya ia dibuanglah ia oleh laut ke sebuah pulau, karena laut sudah blokekan melihat Colonor yang mondar-mandir di laut. Pulau itu adalah Java Island. Disana ia melihat bahasa yang aneh seperti : xxxxxxxxxxxx ( video sura & baya, yaitu j’’’k). ia berniat mengalahkan bahasa tersebut dengan bahasa yang seperti : xxxxxx ( video bush berpidao bahasa jawa, yaitu rudalnya yang mlungker seperti obat nyamuk).
Di suatu peristirahatan ia mendengar bahwa ada sesosok makhluk yang berbicara kotor. Yaitu sura dan baya. Ia bergegas untuk mendatangi tempat itu, ketika mau berangkat asisten yang selalu bersamanya yaitu Big Boos berkata “ kamu harus berbahasa yang lebih ruwet lagi seperti bahasanya semoxer.
Tanpa piker panjang Colonor pun nyebur ke laut, ia terus mencari sura & baya. Ketika sebulan berlalu, Big Boos yang selalu menjaga kapalnya khawatir. Apakah Colonor sudah mati? Jawabannya tidak, hlo kok bisa? Kan ia gak bawa tabung gasnya? Ni tabungnya! ( kata yang digaris bawahi termasuk bahasa ruwetnya semoxer ). Setelah menunggu lama colonor pun melihatkan lubang hidungnya, ia berkata kepada Big Boos “ mana tabung gasnya? Aku lupa nggak bawa.” Big Boss pun memberikan tabungnya dengan keheranan. Kok bisa ia sebulan di air gak pake tabung gas?
Setelah mencari lama Colonorpun menemukan sura & baya yang sedang berbahasa ruwet. Colonorpun menantang mereka berbahasa yang lebih ruwet lagi seperti bahasanya semoxer. Setelah bersilat lidah yang cukup lama Colonor pun merasa umor dan blokekan, ia pun pergi meninggalkan baya yang tertawa terbahak-bahak melihat colonor yang meninggalkan colornya di kepala sura.
Colonor menyerahkan semua ini kepada Big Boos, yang telah menunggu lama. Big Boos merasa hebat dan yang paling kuat, colonor berkata “ pasti kamu akan blokekan!” Big Boos menghiraukan perkataanya Colonor. Big boos lalu unjuk gigi dihadapan sura & baya, karena giginya tidak ia sikati selama 30 abad.

***

Sudah dibilang jangan dibaca! saya sebagai penulisnya saja tidak bisa memahami bahasanya. karena dulu saya masih brutal dan sedikit alay karena punya blog di friendster. cerita ini pernah saya kumpulkan waktu tugas mengarang bebas bahasa indonesia, alhamdulillah dapet nilai 6, karena kata guruku itu terlalu mengarang dan bukan termasuk bahasa indonesia. Sebagai blogger saya merasa gagal.
Sarjana Murid Telatan Tulisan jaman SMP Beberapa tahun yang lalu waktu saya masih bocah baru kenal social media, saat itu masih jamannya friendster dan saya masih kelas satu smp. d... 5


line

1 Komenan:

  1. tulisannya jelek, gak ada lucu-lucunya. norak iya!

    BalasHapus

~

© 2010 - 2013 Catatan Murid Telatan, Allright reserved Template by Themelate
 
Murid Telatan 5