NOW, ON Ainul.me

Aku teman lamamu Chapter I



Pagi itu, aku berjalan didepan kelasmu, dengan wajah lugu dan tampang yg cupu. Kuingat waktu itu aku masih menggunakan seragam sekolah lamaku. Dengan celana setengah paha, dulu belum ngetren celana hotpans. Karena celana yg pendek itu terkesan cupu. Ah sudahlah, memang begitu keadaanku. Seorang murid cupu, yang selalu bingung tentang apa yang kurasakan waktu itu.

Setelah mengenalmu aku menjadi rajin berkaca, sempat shock melihat tampilan makluk dibalik kaca itu, iya.. itu aku ! Biarkanlah aku jelek, yang penting ciptaan tuhan.
Dengan gaya secupuku, dan rambut necis bekas minyak goreng ibuku. Yang lagi hits pada zaman itu. Aku memberanikan diri untuk berkenalan denganmu. Ah.. kurasa aku harus wudhlu dulu, jadi ketika aku berjabat tangan denganmu, aku bisa segera lari menahan maluku dengan alasan "maaf aku batal setelah bersentuhan denganmu. jadi, aku wudlu dulu.." *oke ini konyol, ini tidak lucu, cuma sekedar improv biar tulisannya terkesan panjang*

Alangkah bodohnya aku waktu itu lupa belum tanya namamu. Aku segera pergi setelah berjabat tangan denganmu. Karena waktu itu ketika aku baru berkata "hai", aku sudah malu.
Setelah seminggu berlalunya kejadian itu, rasa penasaranku terhadapmu mulai datang menghapiriku. Waktu itu, kamu berjalan menuju kantin, dengan rambut mengembang bekas kena air hujan. Aku sempat bertanya "kok bisa mengembang ya?". Ah sudahlah.. denganmu yg begitu dan wajah lucumu, kamu tetap menawan bagiku. Kata-kata gombal itu pernah berkesan pada zamannya, Waktu aku mulai suka padamu. Ya.. itu 5 tahun lalu. Waktu umurku baru tiga belas tahun dan aku baru saja menonton film india, yg biasa diputar pamanku waktu aku numpang kencing dirumahnya. kurasa itu terkesan aneh, anak kecil yang masih suka pipis mulai suka dengan adegan pusar terpampang dilayar kaca. tapi sebelum aku menyukai apa yang pamanku sukai, aku sudah sadar kalau itu tidaklah baik, soalnya aku pernah melihat pamanku melihat film kuda dengan seorang wanita.


kembali kesekolah, siang itu aku menghampirimu di tempat parkir mobil, dan kamu sudah menunggu jemputan didepan sekolah. aku memberanikan diri untuk menyapamu tetepai tiba-tiba malu menghampiriku, dan aku mulai mengambil sepedah bututku dan pulang kerumah orang tuaku. rasa penyesalan selalu membodoh-bodohkan diriku selama dijalan, begitu cupunya diriku. selalu grogi didepanmu. tapi itu tak akan terjadi untuk ke tiga puluh tujuh kalinya. sudah terhitung ini ke tiga puluh lima kali aku gagal menyapamu. ah sudahlah.

Panas yang terik dan udara yang sangat kering di kota ini. terlalu panas untuk hati yang sudah panas. hati yang selalu ingin bisa dekat denganmu, yang selalu terus mengingatmu, dan yang selalu memimpikan kalau kamu itu jodohku. cinta monyet memang begitu, terasa aneh bagi yang sudah dewasa, dan terasa menawan bagi yang baru baligh.

Perjalanan pulang terkesan biasa saja, setiap hari aku selalu bersama temanku, mengayuh sepeda bersama dan kadang juga sendiri-sendiri. tetapi waktu itu ada yang berbeda, disaat aku mulai letih tiba-tiba ada motor yang menyalipku. aku sempat kaget, ternyata itu ayahmu dan kamu yang dibonceng dibelakangnya. tetapi ada yang tak biasa, kamu senyum dan berkata "hai, ji.." sambil melambaikan tanganmu. wah.. begitu senangnya aku waktu itu. dunia harus tau, dan ini saatnya untuk pamer ke orang-orang kalau aku.. iya, kamu menyapaku. aku terus menatapmu dan senyum sampai kamu sudah jauh tak terlihat. that the sweet moment. but.. ketika aku melihat panji disampingku. dia keliatan senang sekali. oh shit.. aku lupa kalau panji juga suka terhadapmu, dia lebih sering mengobrol denganmu. dan dia lebih dekat denganmu.

"wah, aku disapa doi bro.." Panji pamer kepadaku. padahal sebelumnya aku mau pamer kepadanya. ah kurasa benar kamu sedang menyapa panji bukan aji. dan sejak saat itulah aku mulai berhenti untuk bisa kenal denganmu. sampai waktu naik kelas, dan ternyata..... #Bersambung
Sarjana Murid Telatan Aku teman lamamu Chapter I Pagi itu, aku berjalan didepan kelasmu, dengan wajah lugu dan tampang yg cupu. Kuingat waktu itu aku masih menggunakan seragam sekolah lamak... 5


line

0 Komenan

Posting Komentar

~

© 2010 - 2013 Catatan Murid Telatan, Allright reserved Template by Themelate
 
Murid Telatan 5